Cerita Montir Paling Mahal

Cerita Montir Paling Mahal
Suatu hari, adalah seorang Bapak, namanya Pak Bambang.

Ternyata Pak Bambang sedang bingung. Karena, motor Pak Bambang sudah rusak berhari-hari. Belum ketemu juga sebabnya kenapa.

Sudah coba dia perbaiki sendiri, tapi belum berhasil. Bensin full. Aki bagus. Semua rasanya sudah benar. Akhirnya, karena tidak mau buang waktu lebih banyak, dia memutuskan untuk ke bengkel.

Bengkel pertama didatangi Pak Bambang, bongkar sana, bongkar sini. Tetap tidak bisa nyala juga. Montirnya kebingungan. Padahal Pak Bambang sudah mendorong motor jauh sekali untuk sampai ke bengkel. Sudah keluar uang juga, untuk ganti onderdil.

Belum menyerah, Pak Bambang datang ke bengkel kedua. Disana, motornya di bongkar pasang lagi. Diganti onderdil ini dan itu. Tapi hasilnya nihil. Motornya tetap tidak bisa menyala.

Sudah mulai kesal, Pak Bambang masih mencari bengkel lain. Ini sudah bengkel ketiga. Kalau sampai tidak bisa lagi, Dia mau jual saja motornya. Pusing, katanya.

Benar saja. Di bengkel ketiga ini, montirnya masih tidak bisa men-starter motor Pak Bambang.

Lelah hati, lelah pikiran, capek pula badan Pak Bambang. Baru saja dia mau jual motornya,  tiba tiba salah saru temannya datang. "Ada montir hebat," katanya. "Sudah pengalaman 30 TAHUN."

Awalnya Pak Bambang ragu, namun penasaran juga. 30 tahun pengalaman, kata temannya.

Sampai lah dia di rumah sang montir, Pak Bambang yang skeptis ini menyerahkan motornya dan menjelaskan masalahnya.

Si montir melihat-lihat motor Pak Bambang beberapa saat. Manggut-manggut, kemudian masuk ke dalam rumah.

Dia keluar membawa palu kecil. Dia ketok satu bagian di motor Pak Bambang. "PLETHOK!"

"Sudah. Coba nyalakan." kata sI montir.
"Hah? Gitu aja?" Pak Bambang makin skeptis.

"Oke lah," pikir pak bambang. "Biar gila sekalian. Habis ini motornya saya jual saja"
Buru-buru menyalakan mesin motornya.
.
.
Dan...... GiLA! MOTOR NYALA!

Pak Bambang kaget. Bagaimana bisa?!
Dia matikan lagi motornya. Nyalakan lagi. BISA LAGI!

Gila. "Diketok sekali doang," pikir Pak Bambang.

"Berapa?" Kata Pak Bambang bersiap mengeluarkan dompetnya, sumringah.

"1 JUTA Pak." kata si montir.

Dorrr! Pak Bambang melotot.
"Lah, digetok sekali doang minta sejuta."
Merasa tidak pantas bayar segitu, pak Bambang minta nota. MANA RINCIANNYA.

Sang montir kemudian memberikan detail di nota, Dengan wajah datar.

Rincian Nota:
Biaya ketok: Rp 10 ribu
Tau dimana harus ketok: Rp 990.000

Sempat kaget lihat bon nya, Pak Bambang akhirnya pasrah. Ikhlas. Masuk akal juga. Mau bilang gimana lagi.

Cerita ini memberi pelajaran bahwa PENGALAMAN ITU MAHAL harganya. Karena orang  yang pengalaman, sudah tahu KUNCI-KUNCI nya.

Orang lain pusing menduga-duga bahwa opsi ini paling baik, atau opsi ini lebih baik, namun sejatinya, Semua yang berdasarkan pengalaman lah yang paling akurat. Tanpa buang waktu. Tidak menguras emosi. Tanpa habis uang lebih banyak lagi.

Tidak perlu lagi salah ini dan salah itu. Rugi sini rugi sana. Depresi. Bangkrut. Dikejar hutang.

Mungkin karena itulah ketika bicara bisnis dan kemakmuran, ada yang bilang, kaya yang bagus itu bukan kaya yang cepat. Tapi kaya yang TAHAN LAMA. Artinya, sudah benar-benar paham. Sudah berpengalaman tentang cara bertahan jadi orang kaya.

Komentar

Postingan Populer